P
ALI, Warta Faktual.com-Masyarakat Desa Benuang kecamatan Talang Ubi Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir, menyampaikan aspirasinya kepada hoirillah terkait persoalan kebocoran pipa Pertamina yang beralamat di Desa Benuang. Selasa (4/1/2022).
Terkait tumpahan minyak telah terjadi koordinasi antara berbagai pihak antara lain, Pertamina, pemerintah desa dan masyarakat benuang yang terkena dampak kebocoran tersebut serta telah terjadi kesepakatan yang beisikan.
Beberapa point' salah satunya mengenai kompesasi yang dijanjikan belum di realisasikan. Ungkap hoirillah,
dalam berita acara nomor /BA-NOT/EP0563/2019-SO pada hari Selasa tanggal 10 Desember tahun 2019 lalu pihak PT, Pertamina EP telah bersepakat mengenai penyelesaian kebocoran pipa minyak PT Pertamina EP BN9-45 SP benuang yang mengenai jalan dan perkarangan warga.
Hoirillah meminta agar Pertamina segera melakukan mediasi dengan masyarakat masyarakat, serta mendata nama2 masyarakat yang berhak menerima Kompensasi.
"Katanya itu diberikan kepada 20 masyarakat terdampak pencemaran minyak mentah",
Selanjutnya ditambahkan lg menurut keterangan dari masyarakat sampai akhir Desember 2021 belum ada masyarakat mendapat kompensasi dari Pertamina," kata Ketua Fraksi PDIP PALI Hoirillah"
Hoirillah selaku Ketua Fraksi PDIP PALI bersama masyarakat mempertanyakan langsung menyangkut kejelasan pemberian Kompensasi kepada masyarakat terdampak pencemaran minyak mentah, yang awalnya dijanjikan Pertamina di pertengahan tahun 2020.
"Kami meminta agar proses Kompensasi dapat dirampungkan pihak Pertamina secepatnya, karena sampai saat ini belum ada kejelasan pemberian Kompensasi yang terjadi akibat tumpahan minyak mentah itu," tegas Hoirillah.
Proses Kompensasi kepada masyarakat terdampak pencemaran minyak mentah tersebut lanjut ia, harus dilakukan secepatnya sebab hingga kini pemberian Kompensasi atas pencemaran yang terjadi akibat tumpahan minyak di sp 45 benuang pada 10 Desember 2019, serta kebocoran pipa penyalur minyak mentah di kawasan Desa Benuang Kecamatan Talang Ubi kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI), Sumsel, hingga Kini belum ada kejelasan kapan diberikan.
"Dari hasil kunjungan kami ke Pertamina EP Kami akan menunggu realisasi janji Pertamina itu," kata Hoirillah yang juga Ketua Fraksi PDIP kabupaten PALI tersebut.
Politisi dari Partai PDIP itu mengingatkan, jika tidak dipenuhi sesuai komitmen, pihaknya tidak bertanggung jawab bila terjadi gejolak di masyarakat akiba Kompensasi dampak pencemaran minyak mentah itu terlalu lama.
"Permasalahan ini jangan sampai berlarut-larut, Pertamina harus bersikap profesional serta cepat tanggap jika terjadi peristiwa serupa di wilayah kabupaten PALI," tegas Hoirillah lagi.
Sementara pihak perusahaan PT Pertamina belum terhubung sejak berita ini di terbitkan.(Red)
0 komentar:
Posting Komentar